Hanya sebuah catatan kecil. Catatan reminder dikala lupa.

Friday, March 18, 2016

Review Film Ku Kejar Cinta Ke Negeri Cina



Film ini awalnya aku tahu saat cek and ricek laptop teman. Lalu tanpa sengaja mata ini tertuju pada salah satu judul yang membuat hati ini bertanya-tanya, "Film apakah ini?". Langsung saja tanpa ba-bi-bu saya pindahkan file itu ke dalam flasdisk yang saya punya. Setelah selesai memindahkan beberapa film, langsung lah saya bergegas ke kamar dan men- setel film ini di laptop.

Setelah menonton film ini selama satu jam, akhirnya bisa juga saya tangkap makna dari film tersebut. Ini kisah percintaan juga. Settingnya di Kota Semarang. Film di mulai dengan hubungan percintaan antara seorang perempuan Jawa dan laki-laki yang berasal dari Ibu kota. Laki-lakinya adalah aktor kenamaan yang pernah main juga di film layar lebar Jendral Soedirman, Adipati Dolken (sebagai Imam). Yang memerankan akting perempuan adalah Nina Zatulini (sebagai Widya).  Mereka berpacaran dari bangku kuliah, namun Imam tidak bisa menyelesaikan skripsinya dengan cepat dan Widya lebih dahulu lulus darinya. Ayah Widya juga kurang menyukai hubungan mereka, dikarenakan Imam masih saja urak-urakkan penampilan dan perilakunya. Saat Widya telah bekerja di salah satu perusahaan, dia bertemu dengan atasannya Kemal Palevi. Bosnya ini sangat perhatian kepada Widya, dia juga mengetahui bahwa Widya sudah memiliki pacar, namun tetap saja -bos nya yang satu ini selalu mencari kesempatan untuk mendekati Widya.

Karena hubungan Widya selalu dilanda kerumitan karena belum mendapat restu orang tuanya, jadilah -Imam terpikat dengan kecantikan dan sholehanya  Eriska Rein (sebagai Chen Jia Li). Mereka bertemu di salah satu tempat bersejarah di kota Semarang. Hubungan mereka makin dekat dan jadilah mereka saling kenal satu sama lain. Hubungan pertemanan yang dekat ini akhirnya terendus oleh Widya. Widya cemburu dibuatnya, karena menurutnya hal inilah yang membuat imam berubah padanya.

Imam sudah jatuh hati pada Jia Li, dan saat imam hendak mengatakan cintanya Jia Li sudah terbang ke Tiongkok. Imam mencari Jia Li sampai ke negeri itu, namun sayangnya Jia Li sudah dikhitbah atau dilamar oleh lelaki lain. Pada saat itu Widya datang menjemput cintanya, dia terbang jauh-jauh dari Semarang hanya untuk menemui Imam, kekasihnya. Sekarang Widya sudah berjilbab, pakainnya lebih baik dari yang dulu -seksi dengan rok span selutut. Imam tidak menyukai kehadiran Widya karena dia hanya menginginkan cintanya Jia Li pada saat itu. Namun, setelah Imam mendapatkan nasehat dari Jia Li, akhirnya mereka kembali bersama. 
Share:

Thursday, March 17, 2016

Observasi Penelitian Komunikasi Kesehatan di Desa Junganyar, Socah, Madura

Komunikasi Kesehatan
\
Desa Binaan : Junganyar – Socah
Profil Desa
Desa Junganyar pesisir bertempat di kecamatan Socah, Bangkalan, Madura. Desa ini merupakan daerah Bangkalan bagian barat yang popularitas pekerjaannya sebagai nelayan dan pembuat kerupuk teripang laut. Alat yang digunakan untuk membuat kerupuk masih tradisional dengan menggunakan panas matahari secara langsung, serta memanfaatkan sesuatu yang tersedia di alam. Dengan keadaan desa yang panas dan kering membuat desa ini sering terjangkit penyakit serta kondisi ekonomi mereka masih banyak menengah ke bawah.
Interview Guide
Tema yang diangkat dalam program Bina Desa Jungayar yaitu mengenai MCK dan Nikah Dini
MCK
Warga Pesisir disini masyarakatnya mayoritas bekerja sebagai nelayan. Rumah mereka menggunakan WC. Namun, warga Pesisir ketika buang air masih ke sungai.
Nikah Dini
            Warga Pesisir mayoritas menikah saat setelah lulus SD sehingga masih muda mereka sudah pada menikah.

Informan/Kriteria Informasi
1.      Perempuan yang sudah menikah
a.      Nama                    : Mba Ni
            Umur                    : 28 Tahun
b.      Nama                    : Bu Alimah
Umur                    : 59 Tahun
c.       Nama                    : Bu Tiar
Umur                    : 62 Tahun
d.      Nama                    : Mba Diah
Umur                    : 26 Tahun
e.       Nama                    : Bu Iis (Bidan Desa)
Umur                    : 36 Tahun
2.      Bapak-bapak/ Informan laki-laki
a.      Nama              : Pak Ton
b.      Umur              : 41 Tahun
Pertanyaan:
1.      Mayoritas penduduk menikah di usia berapa ?
Jawab: Mayoritas penduduk Desa ini sekarang menikah di usia 20an. Pernikahan dini masih ada, tapi tidak terlalu banyak dari tahun 2000an. Salah satu informan ada yang menikah dini (Bu Tiar) di usia 14 tahun dan saudara beliau yang lain ada yang menikah di usia 16 tahun. Dan informasi terkait lainnya kami dapatkan dari masyarakat sekitar yang kami wawancarai. Persentase-nya 70:30. Masyarakat di Junganyar sekarang ini memilih untuk menikah saat dirasa sudah mapan dan calon sudah mempunyai pekerjaan. Hal ini untuk memastikan bahwa keluarga akan ternafkahi dengan baik. Kesadaran ini didapatkan dari masayarakat sekitar atau saudara-saudara yang menikah dini sebelumnya. Sebab, banyak permasalahan internal yang dialami oleh mereka yang menikah dini, diantaranya suami menikah lagi dan kasus perceraian.

2.      Ketika ada anggota keluarga yang sedang sakit, pengobatan pertama melalui tenaga ahli kesehatan, dukun, paranormal atau supranatural ?
Jawab: Masyarakat dominan lebih memilih puskesmas, karena akses puskesmas di Desa Junganyar lebih dekat. Masyakarat juga diberikan penyuluhan kesehatan tiap bulan oleh pihak kesehatan terkait agar masyarakat lebih antusias terhadap kesehatan sendiri dan juga keluarga. Masih ada yang memilih dukun untuk alternatif pengobatan, namun tidak sebegitu banyak. Seperti misalnya melahirkan, masih ada yang memilih untuk melahirkan ke dukun beranak jika tidak ada bidan di lokasi setempat dan situasi kondisi juga tidak memungkinkan untuk menuju puskesmas.

3.      Kalau buang air apakah masyarakat di sini menggunakan WC didalam rumah atau di sungai terdekat ?
Jawab: Mengenai MCK masyarakat Junganyar dulu menggunakan sumur umum, buang hajat ke laut dan sungai. Namun sekarang, masyarakat desa sudah memiliki kamar mandi di rumah-rumah sehingga sumur umum hanya digunkan untuk keperluan mendesak jika di musim kemarau kekurangan air. Sistem pengairan menggunakan sumur galian (sumur bor).

4.      Apakah penduduk menerapkan sistem KB (Keluarga Berencana) ?
Jawab: masyarakat lebih dominan menggunakan KB, setiap keluarga memiliki anak antara 1-4 orang saja. Kalau dulu, masyarakat belum menggunakan KB, jadi setiap keluraga memiliki anak 3-11 orang.

5.      Anak usia balita di desa ini apakah sudah mendapatkan gizi yang baik ?
Jawab: Anak di Desa Junganyar jarang sakit. Karena mereka banyak mengkonsumsi makanan laut yang kaya akan protein, mineral dan vitamin. Seperti yang kami lihat, banyak masyarakat yang menjual teripang bahkan mengkonsumsinya secara pribadi. Penyakit yang sering di derita anak-anak diantaranya, diare dan demam.

6.      Penyakit yang sering dialami masyarakat di Desa Junganyar?
Jawab: masyarakat sering terkena penyakit kapalan dan kaki pecah-pecah karena sering melaut. Desa Junganyar di pesisir masyarakatnya lebih banyak sebagai nelayan. Seperti yang kami temui di lapangan juga, tiap rumah memiliki jala sebagai alat untuk menangkap ikan.
Interview Slide (Dokumentasi)







Share:

I Love Ikan Pindang So Much


Sumber :Youtube.com

Tertarik untuk membahas ikan yang satu ini, yang terkadang menjadi teman makan nasi saat perut terasa lapar. Ikan pindang memang rasanya lezat di lidah. Bikin nagih! :D Dulu awalnya sangat jarang makan pindang, namun setelah masa-masa kuliahan ini, sarapan yang murah dan enak ya si ikan pindang ini. Tinggal di bersihin dan ceburin ke minyak panas, jadi!
Bagaimana gizi yang terkandung dalam ikan pindang? Menurut pakar biokimia pangan dan gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ir Made Astawan MS mengatakan, kandungan gizi ikan pindang memang lebih baik dari ikan asin. Yakni, mengandung protein yang tinggi, berbagai jenis mineral, vitamin A dan asam omega-3.
Harga ikan pindang di pasaran atau tukang sayur lumayan murah. Hanya dengan merogoh kocek Rp 5000 rupiah saja kita sudah bisa mendapatkan 4 ekor ikan pindang ukuran sedang seperti gambar di atas. Ikan pindang yang biasa saya masak yaitu ikan pindang yang ditumis dengan tomat, cabe, dan sedikit bawang putih dan bawang merah. 
  1. 2 ekorpindang tongkol
  2. 12 buahcabe rawit merah
  3. 3 siungbawang merah
  4. 2 siungbawang putih
  5. 1 buahtomat ukuran besar
  6. secukupnyaminyak goreng
  7. 2 helaidaun jeruk
  8. secukupnyagula+garam
  9. 2 buahjeruk limau kecil



Langkah"nya:
Potong tongkol menjadi 6 bagian, goreng dengan minyak panas, setelah setengah matang, masukkan irisan bawang merah, bawang putih, cabe rawit, tomat yang di potong sesuai selera, aduk2 sambil tetap menggoreng, setelah merata (bumbu2 jangan terlalu matang), masukkan daun jeruk, air jeruk nipis, dan selayang gula dan garam. Aduk sebentar, matikan api, dan siap untuk di makan dengan nasi hangat. 

Gampang kan cara membuatnya? Gizinya juga lumayan. :)
Share:

Tuesday, March 8, 2016

Analisis Iklan XL, Rexona, dan L-Men

Istilah meme pertama kali diperkenalkan oleh Richard Dawkins dalam bukunya The Selfish Gene (1976). Menurut pengakuannya, istilah ini muncul karena Dawkins menganggap bahwa Teori Darwin terlalu luas untuk hanya dibatasi pada peranan gen. Teori Evolusi Darwin dapat juga mencakup evolusi di luar biologi, seperti bahasa dan sosial budaya. Dua-duanya berfungsi sebagai pengganda diri sendiri (replicator). Jika gen diketahui bersifat mementingkan diri sendiri (selfish), maka hampir pasti demikian juga dengan meme. Meme sebagai unit perubahan sosial budaya, bergerak mengejar suksesnya sendiri. Sukses meme terdiri dari tiga hal yaitu:
1.      usia sepanjang-pangjangnya (longevity);
2.      tersebar seluas-luasnya (fecundity); dan
3.      berketurunan seasli-aslinya (copying fidelity).
Dawkins, mendefinisikan meme sebagai: “segala hal yang dapat berpindah dari satu benak ke benak lain (Dawkins, dalam James Lull, 1998: xvii).

Pengembangan teori ini juga dilakukan oleh Richard Bordie, dalamVirus of The Mind: The New Science of The Meme (1996). Menurut Bordie, meme adalah suatu unit informasi yang tersimpan dalam benak seseorang, yang mempengaruhi kejadian di lingkungannya, sedemikian rupa, sehingga makin tersebar luas di benak orang lain. Bordie membagi semua meme kepada tiga jenis: distinction meme; strategy meme dan association meme. Pada hakikatnya, peran meme adalah: Meme dapat berkembang untuk mewujudkan tiga suksesnya sendiri, tanpa menghiraukan kepentingan manusia yang benaknya dimanfaatkan. Inilah yang dapat menjelaskan, mengapa siaran kekerasan misalnya, terus saja diproduksi dan dinikmati, kendati setiap orang mengetahui bahayanya. Terdapat tiga jalur utama yang digunakan oleh meme untuk menulari benak manusia:
1.      Pengulangan (repetition); Indoktrinasi yang diulang-ulang sehingga indoktrinasi itu terasa akrab  dan merupakan bagian dari program diri. Anak muda sangat rentan terhadap indoktrinasi.
2.      Ketegangan (cognitive dissonance); Bila orang berada  dalam ketegangan dan  merasa tidak  nyaman,  dan bila muncul suatu doktrin  baru  yang bisa mengendurkan ketegangan itu, maka doktrin  baru itu akan didukung dan doktrin  lama dibuang.

3.      Menunggangi (free riding); Bila orang nyaman dengan doktrin baru maka doktrin baru itu akan  menunggangi nalurinya. Ajaran –ajaran lama (leluhur)  sudah tidak menarik lagi, karena muncul doktrin baru.

Iklan, dikategorikan sebagai repetition, contohnya pada iklan Rexona yang berjargon, “Setia setiap saat.” Iklan XL yang berjargon, “XLangkah lebih maju!”. Orang-orang jika mendengarkan kata-kata tersebut sudah familiar dan tahu bahwa itu adalah produk XL. Iklan   L-MEN yang mempunyai jargon, “Trust me! It works!. Juga iklan susu HiLo, “Tumbuh tuh ke atas, bukan ke samping!”.



Beberapa pengertian yang mengganggu ketenangan hati termasuk cognitive dissonance, dalam iklan minyak kayu putih cap lang, “buat anak kok coba-coba”. Dari kata-kata ini bisa bermakna ambigu dan beberapa orang bisa menelurkan persepsi yang berbeda-beda. Ada yang memikirkan hal negatif maupun positif, sesuai dengan segala pesan yang diterimanya. Dan segala gagasan yang menunggangi naluri manusia, seperti: lapar, seks, dan mempertahankan diri termasuk free riding. Dalam iklan minuman dingin Freshtea, pernah diputar di bulan Ramadhan, menceritakan seorang karyawan lelaki yang memanggil-manggil taksi karena hendak pulang namun beberapa taksi ada yang penuh tumpangan dan ada pula yang menghiraukan. Karyawan itu bertemu dengan seorang nenek tua saat adzan magrib berkumandang bertepatan dengan waktu berbuka puasa, sang karyawan memberikan sebotol freshtea dan sang nenek langsung berteriak lantang memanggil taksi, “TAKSIIIIII!!!” seluruh kendaraanpun berhenti di jalan itu. Ini adalah contoh free ridding, dimana sang nenek (umur 65-an) berteriak lantang hingga semua orang menutup kuping sehingga membuat jalanan lengang-diam, padahal normalnya orang tua tidak mungkin berteriak sekeras itu. Orang tua dicitrakan dengan kondisi yang sudah tidak prima lagi dan berkatapun pelan-pelan, bahkan ada orang tua yang tidak bisa mendengar dengan jelas dan bahkan kita yang harus berucap keras-keras sambil mengeja. 
Share:

Who is she?

My photo
My name is Ayu. Usually travel and reading a book in a cafetaria in town. Now im working in a corporate. I have an instagram @ayuflow

Kerja Online Lewat Fiverr Saat Nganggur Di Rumah

Kerja Online Lewat Fiverr Saat Nganggur Di Rumah Karena pandemic Corona, banyak yang kena PHK. Susah cari kerja karena banyak pe...

Contact Form

Name

Email *

Message *

Search This Blog

Archives

Popular Posts

Blog Archive

Followers

Translate