Hanya sebuah catatan kecil. Catatan reminder dikala lupa.

Thursday, March 17, 2016

Observasi Penelitian Komunikasi Kesehatan di Desa Junganyar, Socah, Madura

Komunikasi Kesehatan
\
Desa Binaan : Junganyar – Socah
Profil Desa
Desa Junganyar pesisir bertempat di kecamatan Socah, Bangkalan, Madura. Desa ini merupakan daerah Bangkalan bagian barat yang popularitas pekerjaannya sebagai nelayan dan pembuat kerupuk teripang laut. Alat yang digunakan untuk membuat kerupuk masih tradisional dengan menggunakan panas matahari secara langsung, serta memanfaatkan sesuatu yang tersedia di alam. Dengan keadaan desa yang panas dan kering membuat desa ini sering terjangkit penyakit serta kondisi ekonomi mereka masih banyak menengah ke bawah.
Interview Guide
Tema yang diangkat dalam program Bina Desa Jungayar yaitu mengenai MCK dan Nikah Dini
MCK
Warga Pesisir disini masyarakatnya mayoritas bekerja sebagai nelayan. Rumah mereka menggunakan WC. Namun, warga Pesisir ketika buang air masih ke sungai.
Nikah Dini
            Warga Pesisir mayoritas menikah saat setelah lulus SD sehingga masih muda mereka sudah pada menikah.

Informan/Kriteria Informasi
1.      Perempuan yang sudah menikah
a.      Nama                    : Mba Ni
            Umur                    : 28 Tahun
b.      Nama                    : Bu Alimah
Umur                    : 59 Tahun
c.       Nama                    : Bu Tiar
Umur                    : 62 Tahun
d.      Nama                    : Mba Diah
Umur                    : 26 Tahun
e.       Nama                    : Bu Iis (Bidan Desa)
Umur                    : 36 Tahun
2.      Bapak-bapak/ Informan laki-laki
a.      Nama              : Pak Ton
b.      Umur              : 41 Tahun
Pertanyaan:
1.      Mayoritas penduduk menikah di usia berapa ?
Jawab: Mayoritas penduduk Desa ini sekarang menikah di usia 20an. Pernikahan dini masih ada, tapi tidak terlalu banyak dari tahun 2000an. Salah satu informan ada yang menikah dini (Bu Tiar) di usia 14 tahun dan saudara beliau yang lain ada yang menikah di usia 16 tahun. Dan informasi terkait lainnya kami dapatkan dari masyarakat sekitar yang kami wawancarai. Persentase-nya 70:30. Masyarakat di Junganyar sekarang ini memilih untuk menikah saat dirasa sudah mapan dan calon sudah mempunyai pekerjaan. Hal ini untuk memastikan bahwa keluarga akan ternafkahi dengan baik. Kesadaran ini didapatkan dari masayarakat sekitar atau saudara-saudara yang menikah dini sebelumnya. Sebab, banyak permasalahan internal yang dialami oleh mereka yang menikah dini, diantaranya suami menikah lagi dan kasus perceraian.

2.      Ketika ada anggota keluarga yang sedang sakit, pengobatan pertama melalui tenaga ahli kesehatan, dukun, paranormal atau supranatural ?
Jawab: Masyarakat dominan lebih memilih puskesmas, karena akses puskesmas di Desa Junganyar lebih dekat. Masyakarat juga diberikan penyuluhan kesehatan tiap bulan oleh pihak kesehatan terkait agar masyarakat lebih antusias terhadap kesehatan sendiri dan juga keluarga. Masih ada yang memilih dukun untuk alternatif pengobatan, namun tidak sebegitu banyak. Seperti misalnya melahirkan, masih ada yang memilih untuk melahirkan ke dukun beranak jika tidak ada bidan di lokasi setempat dan situasi kondisi juga tidak memungkinkan untuk menuju puskesmas.

3.      Kalau buang air apakah masyarakat di sini menggunakan WC didalam rumah atau di sungai terdekat ?
Jawab: Mengenai MCK masyarakat Junganyar dulu menggunakan sumur umum, buang hajat ke laut dan sungai. Namun sekarang, masyarakat desa sudah memiliki kamar mandi di rumah-rumah sehingga sumur umum hanya digunkan untuk keperluan mendesak jika di musim kemarau kekurangan air. Sistem pengairan menggunakan sumur galian (sumur bor).

4.      Apakah penduduk menerapkan sistem KB (Keluarga Berencana) ?
Jawab: masyarakat lebih dominan menggunakan KB, setiap keluarga memiliki anak antara 1-4 orang saja. Kalau dulu, masyarakat belum menggunakan KB, jadi setiap keluraga memiliki anak 3-11 orang.

5.      Anak usia balita di desa ini apakah sudah mendapatkan gizi yang baik ?
Jawab: Anak di Desa Junganyar jarang sakit. Karena mereka banyak mengkonsumsi makanan laut yang kaya akan protein, mineral dan vitamin. Seperti yang kami lihat, banyak masyarakat yang menjual teripang bahkan mengkonsumsinya secara pribadi. Penyakit yang sering di derita anak-anak diantaranya, diare dan demam.

6.      Penyakit yang sering dialami masyarakat di Desa Junganyar?
Jawab: masyarakat sering terkena penyakit kapalan dan kaki pecah-pecah karena sering melaut. Desa Junganyar di pesisir masyarakatnya lebih banyak sebagai nelayan. Seperti yang kami temui di lapangan juga, tiap rumah memiliki jala sebagai alat untuk menangkap ikan.
Interview Slide (Dokumentasi)







Share:

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih untuk masukannya. Setiap masukan akan dievaluasi untuk output yang lebih baik #JernihBerkomentar

Who is she?

My photo
My name is Ayu. Usually travel and reading a book in a cafetaria in town. Now im working in a corporate. I have an instagram @ayuflow

Kerja Online Lewat Fiverr Saat Nganggur Di Rumah

Kerja Online Lewat Fiverr Saat Nganggur Di Rumah Karena pandemic Corona, banyak yang kena PHK. Susah cari kerja karena banyak pe...

Contact Form

Name

Email *

Message *

Search This Blog

Archives

Popular Posts

Followers

Translate